KOMPAS.com - Symantec, Kamis (27/11) mengumumkan hasil survei terhadap 3.300 responden di 36 negara. Symantec mensurvei para profesional tingkat, tim TI strategis dan taktis, dan individu-individu yang bertugas pada sumber daya TI di perusahaan-perusahaan dengan rata-rata 5 hingga lebih dari 5000 karyawan. Survei dilakukan pada April dan Mei 2011.
"Banyak serangan yang justru berasal dari internal perusahaan, karena masalah persaingan"
Hasil survei menunjukkan, 69 persen organisasi atau perusahaan merasakan adanya serangan dalam 12 bulan terakhir. Sebanyak 15 persen melaporkan frekuensi serangan meningkat dan hampir semua (99 persen) menyatakan mengalami kerugian akibat serangan
cyber sepanjang tahun 2011. Setidaknya ada tiga poin yang menjadi tren penting dari hasil survei tersebut.