Tips Cara Menggunakan Multitester Digital
Penggunaan Multitester Digital.
Menggunakan Multitester Digital sebagai Volt Meter
1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm).
2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yang berkapasitas 3,7V.
3. Lihat skala pada Multitester pada bagian V (Volt) ada dua yaitu:
DC Volt -- (Tegangan searah): Tegangan Batere, Tegangan Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -).
AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik): Tegangan PLN, dan sejenisnya.
Umumnya yang digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yang DC Volt --.
Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai-nilai yang tertera pada bagian DC Volt tersebut. Contoh adalah sebagai berikut:
- 200mV artinya akan mengukur tegangan yang maximal 0,2 Volt
- 2V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 2 Volt
- 20V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 20 Volt
- 200V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 200V
- 750V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 750V
Gunakan skala yang tepat untuk pengukuran, misalnya Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat misalnya terbaca: 3,76 Volt.
Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload atau melebihi skala).
Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tidak akurat misalnya terbaca: 3,6V atau 3,7 V saja (1 digit belakang koma).
Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya kaan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan langsung tanpa koma).
Setelah object pengukuran sudah ada, dan skala sudah dipilih yang tepat, maka lakukan pengukuran dengan menempelkan kabel merah ke positif battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya.
Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dgn Multitester Analog. Jika kabel terbalik jarum akan mentok kekiri.
NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.
Menggunakan Multitester Digital sebagai Volt Meter
1. Perhatikan Object yang akan diukur (Resistor, hambatan jalur, dll).
2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter.
200 artinya akan mengukur hambatan yang nilainya max. 200 Ohm.
2K artinya akan mengukur hambatan yang nilainya max. 2000 Ohm (2K Ohm).
20 K artinya akan mengukur hambatan yang nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm).
200K artinya akan mengukur hambatan yang nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm).
2M artinya akan menguur hambatan yang nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm).
Bila tidak tahu besaran nilai yang mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala 20K, lalu lakukan pengukuran.
- Jika hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala.
- Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.
Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong. Dan masing-masing kabel ditempelkan ke kabel merah dan kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel di charger. Misalnya nilai yang tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA.
Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan masing-masing kabel ke masing-masing kutub sekring pada PCB. Lalu ukur hasilnya.
Cara Mengukur Batere Lithium Original atau Palsu.
1. Kabel Merah tetap di 20A, kabel hitam di GND.
2. Skala tetap di 20A
3. Tempel kabel Merah di positiv (+) batere
4. Tempel kbl hitam di negativ (-) batere
5. lihat hasil yang muncul :
Jika secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali ke Nol, pertanda Batere Lithium asli. Tapi jika hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu, dan cepat-cepat cabut kabel dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena didalamya tidak ada rangkaian IC Pengontrolnya.
Untuk Batere lithium asli, walaupun kabel ditempel terus ke batere, tidak akan ada masalah.
Makanya sering terjadi ponsel dalam keadaan panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena menggunakan Batere Lithium palsu yang tidak ada rangkaian IC pengontrolnya. Sehingga saat batere penuh, sensor BTEMP tidak bekerja. Maka batere yang telah penuh tersebut akan terus terisi sehingga menjadi panas dan akhirnya dapat mengakibatkan kerusakan pada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi kembung dan dapat meledak.
Oleh karen itu gunakan selalu batere Lithium yang asli yang mengandung IC Pengontrol short Circuit didalamnya.
http://emantextnisi.blogspot.com/2013_02_01_archive.html
No comments:
Post a Comment