☺ Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
☺ Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar membenci.
☺ Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah.
☺ Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri.
☺ Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri.
☺ Jika anak dibesarkan dengan rasa iri, ia belajar kedengkian.
☺ Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
☺ Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
☺ Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
☺ Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai.
☺ Jika anak dibesarkan dengan keadilan, ia belajar rasa aman.
☺ Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri.
☺ Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan.
☺ Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan.
☺ Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
☺ Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran.
☺ Jika anak dibesarkan dengan keramahan, ia meyakini sungguh indah dunia ini.
Dorothy Law Notle
Orangtua adalah guru, imam, dan Gembala bagi anak-anaknya.
Keluarga adalah Gereja Mini.
Uskup Agung
Mgr.Anicetus B. Sinaga
Semoga Keluarga kita menjadi keluarga Sejahtera.
dan Anak-anak kita menjadi anak yang berkualitas.
Horas, selamat berlibur.!
terimakasih informasinya.. sangat bermanfaat dan juga membantu. thanks
ReplyDeleteST3Telkom