Sejak kehamilan pertama istri saya, saya berusaha membaca semua informasi tentang mempersiapkan diri menjadi orang tua. Meskipun saya tidak memiliki riwayat.
Keturunan anak kembar, namun saya memang sengaja selalu menyelipkan doa agar mendapatkan anak kembar.
Meskipun pada akhirnya anak yang dilahirkan bukan anak kembar tapi saya sangat bersyukur karena anak saya yang kini berusia dua tahun tiga bulan sangat sehat dan lincah tanpa kekurangan sesuatu apapun. Uniknya justru saya mendapatkan murid-murid kembar. Baik ketika masih di bimbingan belajar maupun setelah pindah ke sekolah. Disinilah dibutuhkan pengetahuan Bagaimana menghadapi anak-anak kembar. Berikut adalah beberapa tips dari saya bagaimana caranya Memperlakukan anak kembar. 1. Beda itu kreatif Kerap kali orang tua terjebak bahwa anak kembar harus mendapatkan sesuatu hal yang sama. Mulai dari pakaian Hingga sebuah mainan. Padahal sebenarnya setiap anak memiliki karakterisik yang berbeda.
Buktinya meskipun anak kembar memiliki persamaan wajah namun memiliki sidik jari yang berbeda. Kecerdasan, minat dan jiwa anak kembar tidak selalu serupa satu sama lain. Misalnya ketika membelikan sebuah mainan. Belikan mainan yang Berbeda antara satu dengan yang lain. Agar mereka bisa melajari arti berbagi dengan sesama saudaranya sendiri. Keduanya bisa belajar bertukar mainan dan saling berbagi. 2. Adil bukan berarti sama rata Keadilan memang mutlak diberikan pada semua anak. Tapi sekali lagi setiap anak pun memiliki perilaku dan kepribadian yang berbeda. Ada anak yang disindir dengan lembut sudah mengerti, tapi sebaliknya ada juga anak yang harus diberikan ketegasan lebih, baru mengerti apa yang diinginkan orang tua. Disinilah tugas dan fungsi orang tua untuk memahami karakteristik anak kembar mereka. Biasanya ada salah satu diantaranya yang lebih sensitif dan peka. Berikan sebuah tes sederhana untuk mengetahui kepribadian masing-masing. 3. Kembangkan minat dan keunikan masing-masing Anak kembar bisa jadi memiliki selera dan kegemaran yang berbeda. Contohnya murid saya. Yang satu pandai sekali bermain gitar akustik sedangkan yang satu lagi ternyata mahir bermain marawis sehingga bisa menjuari beberapa perlombaan tingkat kotamadya. Orang tua dapat memberikan dan mendukung minat dan potensinya masing-masing. Jangan mengarahkan pada minat yang sama. Bisa jadi malah salah satunya tidak berkembang. 4. Berikan kebebasan untuk memilih sesuatu Sesekali orang tua mungkin bisa memberikan pakaian seragam pada anak kembar untuk lucu-lucuan. Namun ada baiknya anak kembar diberikan kebebasan ketika mereka sudah mulai bisa memilih seiring dengan usianya yang semakin besar namun tetap dalam koridor yang Diizinkan. Anak usia diatas dua tahun biasanya sudah pandai memilih mau memakai baju apa atau makanan apa. 5. Kenalkan perbedaan gender jika anak kembar berbeda jenis kelamin Ada beberapa anak kembar yang terlahir dengan perbedaan jenis kelamin. Orang tua harus sadar bahwa perbedaan ini harus dikenalkan pada anak mereka sejak dini. Agar mereka bisa memahami bahwa meskipun mereka kembar tapi mereka berbeda kelamin. 6. Tidak membandingkan satu sama lain Anak-anak paling tidak suka jika dibanding-bandingkan dengan yang lain. Apalagi anak kembar yang selalu bersama-sama. Hendaknya jika ada salah satu anak yang tidak suka sayur orang tua hendaknya tidak membanding-bandingkan bahwa anak satunya yang suka sayur lebih baik dibandingkan anak yang belum suka sayur. Anak kembar terkadang memiliki tingkat kecemburuan yang tinggi pada saudaranya sendiri. 7. Dorong masing-masing anak untuk menjadi diri sendiri. Anak-anak kembar hendaknya mulai dikenalkan bahwa suatu saat mereka memang harus hidup terpisah. Memiliki Suami atau istri yang berbeda, memiliki pekerjaan yang berbeda bahkan mengarungi bahtera kehidupan yang berbeda. Maka sekali lagi kenalkanlah perbedaan-perbedaan ini sejak dini agar salah satunya tidak merasa menjadi bayang-bayang saudaranya yang lain. Demikian lah guidelines dari saya semoga bisa bermanfaat untuk calon orang tua yang menanti kehadiran anak-anak kembar. Semoga menjadi anak-anak yang berbakti dan membanggakan orang tua. Salam hangat Kompasiana.Com
Keturunan anak kembar, namun saya memang sengaja selalu menyelipkan doa agar mendapatkan anak kembar.
Meskipun pada akhirnya anak yang dilahirkan bukan anak kembar tapi saya sangat bersyukur karena anak saya yang kini berusia dua tahun tiga bulan sangat sehat dan lincah tanpa kekurangan sesuatu apapun. Uniknya justru saya mendapatkan murid-murid kembar. Baik ketika masih di bimbingan belajar maupun setelah pindah ke sekolah. Disinilah dibutuhkan pengetahuan Bagaimana menghadapi anak-anak kembar. Berikut adalah beberapa tips dari saya bagaimana caranya Memperlakukan anak kembar. 1. Beda itu kreatif Kerap kali orang tua terjebak bahwa anak kembar harus mendapatkan sesuatu hal yang sama. Mulai dari pakaian Hingga sebuah mainan. Padahal sebenarnya setiap anak memiliki karakterisik yang berbeda.
Buktinya meskipun anak kembar memiliki persamaan wajah namun memiliki sidik jari yang berbeda. Kecerdasan, minat dan jiwa anak kembar tidak selalu serupa satu sama lain. Misalnya ketika membelikan sebuah mainan. Belikan mainan yang Berbeda antara satu dengan yang lain. Agar mereka bisa melajari arti berbagi dengan sesama saudaranya sendiri. Keduanya bisa belajar bertukar mainan dan saling berbagi. 2. Adil bukan berarti sama rata Keadilan memang mutlak diberikan pada semua anak. Tapi sekali lagi setiap anak pun memiliki perilaku dan kepribadian yang berbeda. Ada anak yang disindir dengan lembut sudah mengerti, tapi sebaliknya ada juga anak yang harus diberikan ketegasan lebih, baru mengerti apa yang diinginkan orang tua. Disinilah tugas dan fungsi orang tua untuk memahami karakteristik anak kembar mereka. Biasanya ada salah satu diantaranya yang lebih sensitif dan peka. Berikan sebuah tes sederhana untuk mengetahui kepribadian masing-masing. 3. Kembangkan minat dan keunikan masing-masing Anak kembar bisa jadi memiliki selera dan kegemaran yang berbeda. Contohnya murid saya. Yang satu pandai sekali bermain gitar akustik sedangkan yang satu lagi ternyata mahir bermain marawis sehingga bisa menjuari beberapa perlombaan tingkat kotamadya. Orang tua dapat memberikan dan mendukung minat dan potensinya masing-masing. Jangan mengarahkan pada minat yang sama. Bisa jadi malah salah satunya tidak berkembang. 4. Berikan kebebasan untuk memilih sesuatu Sesekali orang tua mungkin bisa memberikan pakaian seragam pada anak kembar untuk lucu-lucuan. Namun ada baiknya anak kembar diberikan kebebasan ketika mereka sudah mulai bisa memilih seiring dengan usianya yang semakin besar namun tetap dalam koridor yang Diizinkan. Anak usia diatas dua tahun biasanya sudah pandai memilih mau memakai baju apa atau makanan apa. 5. Kenalkan perbedaan gender jika anak kembar berbeda jenis kelamin Ada beberapa anak kembar yang terlahir dengan perbedaan jenis kelamin. Orang tua harus sadar bahwa perbedaan ini harus dikenalkan pada anak mereka sejak dini. Agar mereka bisa memahami bahwa meskipun mereka kembar tapi mereka berbeda kelamin. 6. Tidak membandingkan satu sama lain Anak-anak paling tidak suka jika dibanding-bandingkan dengan yang lain. Apalagi anak kembar yang selalu bersama-sama. Hendaknya jika ada salah satu anak yang tidak suka sayur orang tua hendaknya tidak membanding-bandingkan bahwa anak satunya yang suka sayur lebih baik dibandingkan anak yang belum suka sayur. Anak kembar terkadang memiliki tingkat kecemburuan yang tinggi pada saudaranya sendiri. 7. Dorong masing-masing anak untuk menjadi diri sendiri. Anak-anak kembar hendaknya mulai dikenalkan bahwa suatu saat mereka memang harus hidup terpisah. Memiliki Suami atau istri yang berbeda, memiliki pekerjaan yang berbeda bahkan mengarungi bahtera kehidupan yang berbeda. Maka sekali lagi kenalkanlah perbedaan-perbedaan ini sejak dini agar salah satunya tidak merasa menjadi bayang-bayang saudaranya yang lain. Demikian lah guidelines dari saya semoga bisa bermanfaat untuk calon orang tua yang menanti kehadiran anak-anak kembar. Semoga menjadi anak-anak yang berbakti dan membanggakan orang tua. Salam hangat Kompasiana.Com
No comments:
Post a Comment