Pandemi Covid-19 mengharuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah secara bold (on-line). Namun, situasi di mana guru memberikan tugas lalu anak mengerjakannya, ternyata tak selalu tepat bagi semua anak.
Hal tersebut diterangkan oleh Plt. Dirjen Guru dan Tenaga Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) Supriano setelah sekitar dua pekan sejumlah sekolah di Indonesia menerapkan pembelajaran jarak jauh.
“Pembelajaran dari rumah ini kan masih merupakan hal baru bagi sebagian besar guru. Dalam dua pekan perjalanan ini kita dapatkan berbagai macam persoalan, hambatan yang dihadapi oleh para guru,” katanya dalam konferensi video, di Jakarta, Selasa (31/3/2020).
Sehingga pada kesempatan yang sama, Kemendikbud mengajak guru cepat beradaptasi dalam memberikan pengajaran jarak jauh yang menyenangkan bagi anak, dengan cara mengakses portal Guru Berbagi yang baru diluncurkan.
Di portal tersebut, guru yang telah memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terbukti efektif, bisa berbagi pada guru lainnya.
Begitu pula dengan guru yang belum memiliki version pembelajaran bold, portal ini bisa menjadi inspirasi sehingga pembelajaran bisa lebih variatif dan kreatif.
“Fitur RPP guru dapat melihat, mengunggah (add) maupun down load (mengunduh) RPP yang dibutuhkan,” terangnya.
Supriano mengatakan, Guru Berbagi bisa menjadi ruang bagi guru untuk saling berbagi strategi pembelajaran, sehingga proses pembelajaran bisa berkualitas sekaligus menyenangkan.
Portal Guru Berbagi tak hanya dapat diakses oleh para guru, namun organisasi penggerak dan relawan yang ingin berkontribusi juga dipersilakan.
"Laman Guru Berbagi mengajak tenaga kependidikan berpartisipasi dan bergotong-royong membentuk RPP terbaik," papar Supriano.
Guru sudah bisa mengakses RPP
Di hari pertama diluncurkan, lanjut Supriano, sudah sekitar sixty five RPP yang diunggah oleh para guru yang telah berhasil menjalankan metode pengajaran jarak jauh.
RPP tersebut dapat diakses oleh guru lainnya untuk dijadikan inspirasi mengajar jarak jauh dan mencari metode yang tepat bagi anak didiknya.
Namun, Supriano juga menegaskan ada ketentuan khusus bila guru ingin berbagi konten RPP. Misalnya, bentuk dan besarnya report, identitas dan asal sekolah, hingga tidak boleh bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Praptono menambahkan, guru yang akan mengunggah RPP diharapkan mencantumkan asal sumber belajar.
Sehingga bukan merupakan plagiat, serta tidak memuat unsur suku, agama, ras dan bentuk intoleransi lainnya.
"Kemendikbud berhak menurunkan RPP yang terverifikasi tidak sesuai ketentuan," jelas Praptono.
Protal guru berbagi dapat diakses melalui https://guruberbagi.Kemdikbud.Pass.Identity/
Kompas.Com
Hal tersebut diterangkan oleh Plt. Dirjen Guru dan Tenaga Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) Supriano setelah sekitar dua pekan sejumlah sekolah di Indonesia menerapkan pembelajaran jarak jauh.
“Pembelajaran dari rumah ini kan masih merupakan hal baru bagi sebagian besar guru. Dalam dua pekan perjalanan ini kita dapatkan berbagai macam persoalan, hambatan yang dihadapi oleh para guru,” katanya dalam konferensi video, di Jakarta, Selasa (31/3/2020).
Sehingga pada kesempatan yang sama, Kemendikbud mengajak guru cepat beradaptasi dalam memberikan pengajaran jarak jauh yang menyenangkan bagi anak, dengan cara mengakses portal Guru Berbagi yang baru diluncurkan.
Di portal tersebut, guru yang telah memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terbukti efektif, bisa berbagi pada guru lainnya.
Begitu pula dengan guru yang belum memiliki version pembelajaran bold, portal ini bisa menjadi inspirasi sehingga pembelajaran bisa lebih variatif dan kreatif.
“Fitur RPP guru dapat melihat, mengunggah (add) maupun down load (mengunduh) RPP yang dibutuhkan,” terangnya.
Supriano mengatakan, Guru Berbagi bisa menjadi ruang bagi guru untuk saling berbagi strategi pembelajaran, sehingga proses pembelajaran bisa berkualitas sekaligus menyenangkan.
Portal Guru Berbagi tak hanya dapat diakses oleh para guru, namun organisasi penggerak dan relawan yang ingin berkontribusi juga dipersilakan.
"Laman Guru Berbagi mengajak tenaga kependidikan berpartisipasi dan bergotong-royong membentuk RPP terbaik," papar Supriano.
Guru sudah bisa mengakses RPP
Di hari pertama diluncurkan, lanjut Supriano, sudah sekitar sixty five RPP yang diunggah oleh para guru yang telah berhasil menjalankan metode pengajaran jarak jauh.
RPP tersebut dapat diakses oleh guru lainnya untuk dijadikan inspirasi mengajar jarak jauh dan mencari metode yang tepat bagi anak didiknya.
Namun, Supriano juga menegaskan ada ketentuan khusus bila guru ingin berbagi konten RPP. Misalnya, bentuk dan besarnya report, identitas dan asal sekolah, hingga tidak boleh bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Praptono menambahkan, guru yang akan mengunggah RPP diharapkan mencantumkan asal sumber belajar.
Sehingga bukan merupakan plagiat, serta tidak memuat unsur suku, agama, ras dan bentuk intoleransi lainnya.
"Kemendikbud berhak menurunkan RPP yang terverifikasi tidak sesuai ketentuan," jelas Praptono.
Protal guru berbagi dapat diakses melalui https://guruberbagi.Kemdikbud.Pass.Identity/
Kompas.Com
No comments:
Post a Comment